Translate

Kamis, 24 Januari 2013


My Dreams Come True “My Vale”
Kriiing…kriiiiing…kriiing…

Kriiing…kriiiiing…kriiing…

Kriiing…kriiiiing…kriiing…

Pukul berapa sekarang? Alarm ini tak mau berhenti berdering, ah dengan mata yang masih berat untuk terbuka, ku lirik sekilas angka di jam weker kamarku. Begitu kagetnya aku ketika jarum panjang weker itu menunjuk ke angka 12 dan jarum pendeknya menunjuk angka 6, mampus aku telat. Segera aku melompat dari tempat tidur, mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi. 15 menit kemudian aku sudah keluar dari kamar mandi, memakai baju dan jaket bertuliskan angka 46, berwarna kuning, serta bergambar bulan dan bintang dan akhirnya tepat pukul 06.30 waktu setempat aku selesai. Kunci motor yang tergeletak di atas meja ku sambar begitu saja dan berlari ke garasi untuk memanaskan si ValeYellow kesayanganku.

Bruuum…bruuuum…bruuum

            Secepat kilat aku mengendarai My ValeYellow tanpa memerdulikan speedometer yang menunjukkan angka 120 km/jam. Terbayang jelas gambaran di dalam otakku akan omelan Jeremy Burgess “Kenapa kamu terlambat? Kamu tahu kan race tinggal berapa jam lagi? Seorang mekanik harus tetap stay in here because we are the large team”. Aah ini memang salahku kenapa juga aku menginap di luar harusnya aku menginap di paddock saja menjaga Yamaha YZR-M1 si “46” milik Vale dan memastikan settingan si “46” sudah benar-benar tepat. Tapi tentu saja aku tak terlalu cemas bersama Jeremy Burgess dan Valentino Rossi settingan YZR-M1 untuk seri ke-16 di Sepang International Circuit pastilah sudah sangat tepat dan akurat dengan melihat hasil free practice dan hasil kualifikasi tanggal 12 Oktober kemarin. Settingan YZR-M1 untuk race hari ini sudah sangat tepat, Vale dan Jeremy memang duet pembalap dan mekanik yang hebat. Prediksi hari ini adalah dry race, sehingga Vale memutuskan untuk menggunakan hard ban untuk ban depan dan belakang, di dukung oleh ban bridgestone yang memang sangat kompetitif di lintasan, serta teknik balap “The Doctor”  Vale pasti finish di urutan pertama.

Hey Nita, you late….

Aku segera membalas teguran Jeremy, “I’m sorry but I’m here now and ready for race today, Yamaha semakin di depan and Vale pasti menang,” Aamiin “balas Jeremy”. Kamu harus segera masuk ke paddock dan mempersiapkan segala sesuatunya, race kelas 250 cc sebentar lagi warm up lap para pembalap sudah ada di pit. Vale juga sudah menunggumu katanya dia ingin melihat sebentar race 250 cc seperti biasanya dan ingin ditemani olehmu. “Ditemani aku?”, “Ya ditemani kamu katanya”, kata Jeremy tersenyum sambil mengedipkan mata kepadaku. Mendengar ucapannya itu aku tersenyum dan pastinya wajahku telah memerah seperti kepiting rebus. Sejak SD aku sudah ngefans berat sama Vale, sangat amat teramat suka pokoknya. Awalnya aku mendengar namanya dari pamanku yang katanya ia ingin menjadi pembalap seperti Vale yang sangat cepat di track lurus dan sangat lincah menyalip lawannya di setiap tikungan. Ketika aku melihatnya pertama kali “I was feel, I love him at the first sight” perasaan menggebu-gebu untuk bertemu dengannya semakin menjadi-jadi ketika aku memasuki usia 13 tahun. Saat race berlangsung hatiku selalu berdebar dan tiada hentinya mendoakan Vale agar finish pertama. Ketika Vale terjatuh dan gagal menyelesaikan race aku pasti menangis dan membuat mataku menjadi bengkak. Teman-temanku bilang aku terlalu berlebihan menjadi seorang fans dan sering tertawa bahwa aku adalah seorang pemimpi yang berharap suatu saat akan bertemu dan mungkin menjadi pacar seorang Valentino Rossi. Aku hanya tertawa dan mengatakan bahwa suatu saat kalian akan iri padaku bisa bertemu dengannya secara langsung. Ternyata semua itu benar terjadi di usiaku yang masih terbilang muda 19 tahun, aku berada di paddock Team Yamaha sebagai salah satu kru team bersama mekanik dan pembalap yang hebat Jeremy Burgess dan Valentino Rossi.

Deg..deg…deg..

Detak jantungku berdetak lebih cepat ketika aku berjalan menghampirinya, Vale tersenyum manis kepadaku, aku membalasnya dan lagi dengan rona merah di wajahku. Menyaksikan race di sirkuit bersamanya seakan-akan semua ini seperti mimpi. Dia menanyakan apakah tribute untuk mengenang SuperSic telah siap semuanya. Aku menjawab tenang saja aku sudah menyiapkannya, begitu juga dengan selebrasi kemenanganmu tentu saja semua ini tak terlepas dari ide cemerlangmu dan bantuan ayahmu, Graciano. “Terima kasih”, balasnya, ah mendengar ucapannya itu membuatku terbang melayang ke langit ketujuh. Manis sekali, aku seakan-akan ingin dia menjadi pacarku. Astaga pikiranku mulai melantur. Selama 1 jam kami menyaksikan race 250 cc, aku sangat bahagia berdiri di sampingnya dan pastilah para fans wanita Vale di Indonesia akan mencekikku bila melihat kami begitu dekat. 

Race 250 cc dan Moto2 sudah selesai, begitu menegangkan dan sangat menarik, banyak pembalap muda yang sangat berbakat dan penuh talenta mungkin salah satu mereka nanti akan menyusul jejak The Doctor.

Saat yang mendebarkan…..

Aku, Jeremy Burgess, Graciano Rossi, dan para kru team Yamaha, sudah menunggu di luar motorhome milik Rossi. Rossi keluar dari motorhome dengan menggunakan helm berkaca gelap, bergambar bulan bintang, dan di bagian tengah helmnya bertuliskan Sic58 sebagai tribute to Marco Simoncelli setelah kepergiannya di Sepang Internasional Circuit ini serta sepatu balapnya yang juga bergambar matahari dan bulan dengan tetap sentuhan aksen warna kuning dan hijau sebagai warna favoritnya. Dia terlihat sangat tampan dengan menggunakan baju balap, seperti pangeran. Vale pun melangkah dari pit ke garasi di mana YZR-M1 sedang dipanasi. Seperti biasa sebelum race Vale melakukan ritualnya, menunduk dekat footstep sambil memegang si “46” dan mencium “46” terlebih dahulu. Melihat Vale melakukan ritual itu, dalam hati aku mendoakannya semoga race ini ditaklukkannya dengan mudah dan melewati dengan mudah setiap lawannya di setiap tikungan dan akhirnya dialah “The Winner”.
Sebelum turun ke sirkuit, Rossi melirikku dan berkata “doakan aku agar menang untukmu dan untuk mendiang adikku, Simoncelli”, aku jawab “Semangatlah, kami selalu mendukungmu dan buktikan bahwa Rossi is back, You are Motogp Worldchampionship 2013”. Rossi tersenyum dan berkata “Aku pasti finish pertama dan kembali menaklukkan Sepang untuk kalian, untuk mendiang Simoncelli, dan untuk semua para pendukungku di setiap Negara”. Aku tersenyum dan berkata “Keep on Spirit”.

Sepang International Circuit…..

Tanggal 13 Oktober 2013, kursi penonton di Sepang International Circuit sudah dipadati oleh warga Malaysia dan warga negara lainnya yang memang fanatik akan dunia motogp. Warna kuning serta bendera bertuliskan angka 46 sudah memadati kursi penonton di tribun tengah, para fans Vale sudah bersorak-sorak menyerukan “The Doctor is come back”. Di tribun penonton yang lain fans Lorenzo juga sudah memegang bendera bertuliskan angka 99. Penampilan kedua pembalap utama Yamaha ini memang mendapatkan perhatian khusus dari para penonton motogp, sampai 15 seri yang sudah lewat mereka berdua menyajikan tontonan hebat dan menegangkan di setiap racenya, ditambah lagi adanya perlawanan yang ketat dari pembalap Repsol Honda “Dani Pedrosa dan Marc Marquez” balapan hari ini pasti kembali seru. Namun penonton tetap meyakini di Sirkuit Sepang ini line depan akan di dominasi oleh Team Yamaha. 

Race yang mendebarkan…

Para pembalap sudah berada di line starting ditemani oleh umbrella girls masing-masing pembalap, posisi pole ditempati oleh Dani Pedrosa, start ke-2 ditempati oleh Jorge Lorenzo, start ke-3 oleh Marc Marquez, Vale start dari posisi ke-4 disusul oleh Nicky Hayden, Andrea Dovizioso, Alex de Angelis, dan para pembalap lainnya. Di layar tv pastilah pembalap di shoot satu per satu mulai dari line belakang. Aku menduga ketika giliranVale yang di shoot oleh kamera pastilah dia melambaikan tangan sebagai tanda untuk menyapa fansnya dan benar saja dia melakukan hal itu.
Sirene mobil BMW Motogp sudah berbunyi pertanda para pembalap sudah harus bersiap-siap untuk melakukan warm up lap. Mobil BMW sudah melaju terlebih dahulu dan tak lama kemudian para pembalap pun melakukan warm up lap di Sepang International Circuit ini.
Bendera sudah dikibarkan dan lampu hijau sudah menyala, bruuuum bruuum bruuuum. Race sirkuit Sepang sudah berlangsung para pembalap berusaha untuk mengambil line terdepan di lap 1. Lap 1 dipimpin oleh Dani Pedrosa smpai lap ke-7, Marcquez saling menyalip di posisi ke-2 dengan Lorenzo yang memberikan tontonan yang hebat. Sementara dibelakangnya Rossi yang sempat berada di posisi 7 pada lap 1 juga memberikan aksi yang hebat ketika mneyalip Dovizioso untuk posisi ke-4, Rossi beda dua second dari Marquez dan Lorenzo, namun di lap ke-10 Rossi sudah mendekat dengan Marquez dan Lorenzo dan memperjauh jarak dari Dovisiozo yang berada di belakangnya. Lap ke-15 posisi berubah Lorenzo telah memimpin balapan, Dani Pedrosa di posisi ke-2 dan Marquez di posisi ke-3. Vale di posisi ke-4 dan pada lap ke-17 Vale sudah berada di posisi ke-2 setelah menyalip Marcquez di tikungan ke-2. Vale memperlihatkan maneuver hebatnya ditikungan untuk menyalip Dani dan aksi saling menyalip terjadi beberapa kali untuk posisi ke-2 dan akhirnya pada lap ke-19 Rossi telah berada di posisi 2. Di lap 21 Vale dan Lorenzo menyajikan tontonan yang hebat bagi para penikmat motogp, kedua rekan setim ini saling menyalip untuk perebutan posisi. Akhirnya 2 tikungan terakhir di lap ke-24, Rossi menyalip Lorenzo dan menyentuh garis finish terlebih dahulu sehingga hasil dari race Sepang hari ini adalah Rossi finish pertama, Lorenzo kedua, Pedrosa ketiga, disusul oleh Dovizioso di posisi keempat, Marquez di posisi kelima dan Hayden diposisi keenam.
Rossi pun melakukan selebrasi kemenangan dengan berkeliling sirkuit sambil membawa bendera berwarna kuning bertuliskan angka 46 dan berhenti di plakat mendiang SuperSic di sirkuit Sepang ini dan menancapkan bendera warna putih dan kuning bertuliskan “angka 46 dan 58, bergambar helm milik keduanya, dan tulisan You’re My Young Brother and We always love you, CIAO SIC”
Podium Kemenangan…

Sorak sorai tribun sirkuit Sepang memberikan ucapan selamat atas kemenangan Vale, Lorenzo dan Pedrosa pun menyalami Vale dan memberikan ucapan selamat. Setelah trofi diberikan kepada Vale, lagu kebangsaan Italy dikumandangkan. Membuatku menitikkan air mata atas kemenangan Vale dan juga karena aku terkenang akan mendiang Simoncelli yang menghembuskan napas terakhirnya di sirkuit ini. Setelah ketiga pembalap ini menerima trofi, mereka menemui para wartawan dari berbagai negara untuk melakukan interview. Saat interview Rossi berkata “Kemenangan ini berkat kerja keras bersama Team Yamaha dan Jeremy sehingga YZR-M1 semakin kompetitif di lintasan, terima kasih juga untuk Ayahku dan Nita atas dukungannya setiap saat, dan tentu saja kepada kalian yang telah mendukungku aku sangat berterima kasih dan mempersembahkan kemenangan ini untuk kalian dan mendiang Simoncelli”. Mendengar ucapannya itu aku tersenyum bahagia dia mengucapkan namaku dan tentu saja didengar oleh banyak orang bukan hanya di Indonesia tapi di setiap negara. Aku yakin di Sirkuit Motegi, Rossi akan mengukuhkan kemenangannya sebagai “Motogp World Championship 2013”. 

Setelah interview Rossi menghampiriku dan memelekku, mengucapkan rasa terima kasihnya berkali-kali atas dukunganku kepadanya. Dia mengajakku naik YZR-M1 bersamanya mengelilingi sirkuit Sepang dan berhenti di plakat SuperSic untuk mengenangnya. Begitu bahagianya, aku merasa sangat beruntung dengan semua ini, bertemu Rossi, dibonceng keliling sirkuit olehnya, sepertinya aku akan terbang dibonceng olehnya dengan kecepatan YZR-M1. Namun semua kebahagiaan itu buyar dan lenyap, ketika kami meninggalkan plakat Simoncelli dan kembali menuju ke paddock, kami terjatuh tepat di lintasan Simoncelli mengalami accident. Rossi terpental dan aku terjatuh membentur aspal cukup keras, dari kejauhan ku lihat Rossi sudah bangkit dan meringis kesakitan, setelah itu semuanya menjadi gelap.

Buuuuuuuuuuuuuuk.. Aduuuuuh….

Aku meringis kesakitan, mataku mulai terbuka perlahan-lahan. Aduh sakit sekali aku terjatuh lagi, tapi apa ini? Kenapa aku sudah berada di kamarku? Ingatanku terakhir aku terjatuh di sirkuit Sepang bersama Vale dan rasa sakitnya memang terasa nyata, tapi kenapa sekarang aku berada di kamarku di Makassar? Bukankah harusnya kalau aku terluka aku dan Vale berada di rumah sakit Malaysia? Ku cubit pipi dan tanganku. Aduuuh sakiiit sekali.. Aargh aku menyadari sesuatu, aku memperbaiki posisi tubuh, duduk di karpet dan menyandar di tempat tidurku sambil menangis tersedu-sedu bahwa aku kembali bermimpi yang kesekian kalinya yang aku sendiri tidak bisa menghitung seberapa sering aku memimpikan sedang bersama Vale. Aku menangis dan terus menangis, kapan aku benar-benar bisa bertemu dengannya secara nyata walau semenit? Aku masih saja menangis, ternyata mimpi, lagi lagi mimpi dan mimpi. Mimpi yang kesekian kalinya bertemu Vale.

My Dreams Come True “My Vale"

Perasaanku sudah baikan sekarang, walaupun tadi itu hanya mimpi tapi terasa begitu nyata dan pasti suatu saat aku akan bertemu dengan Vale walau dengan cerita yang berbeda. Aku mengambil handphone, membuka twitter dan me-mention Vale ‘@ValeYellow46 Hi Vale, How are you? I;m your big fans from Indonesia, when you visit Indonesia again?” setelah tweet itu terkirim, aku melihat tweet dari @YamahaIndonesia tentang quiz meetandgreet_JL99_VR46, da 15 kursi buat pemenang quiz ini untuk meet and greet dengan Vale dan Lorenzo. Wah kesempatan yang bagus pikirku, kalau beruntung aku mungkin bisa mendapatkan 1 kursi itu untuk mewujudkan mimpiku. Setiap saat aku melihat timeline di twitter untuk menanti tweet berikutnya dari @YamahaIndonesia, timeline @YamahaIndonesia setiap saat ku periksa untuk mendapatkan informasi selanjutnya. Setelah tulisanku ini selesai, aku sangat bahagia, berharap @YamahaIndonesia mewujudkan impianku untuk bertemu with My Vale. Aku sangat berharap kepada Yamaha untuk mempertimbangkanku mendapatkan 1 kursi ini. 

Apa yang ku tulis di atas hanyalah sebagian deretan mimpiku tentang Vale dan dunia motogp. Aku selalu menulis mimpiku tentang Vale dalam suatu buku dan berharap suatu saat semua mimpiku ketika tidur tentang Vale akan terwujud.
I believe my dreams come true to meet him “My Vale”

Yamaha Semakin Di Depan.

Sukses untuk YZR-M1 di Motogp bersama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. J

Salam Manis
Valentinita Yudasarossi (Nita Yudasari) nitayy_vale46@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar